Seuramoe Rinyeun

Rabu, 17 Oktober 2012

lamunan Jiwa



Detik-detik waktu mengejutkanku
Tersentak dalam lamunan panjang
Jiwa memanjatkan puji syukur
Besarnya rahmat Ilahi yang diberikan

Hidup sering tak mengenal arah
Tertatih-tatih dalam samudra luas
Menyikapi hidup seakan berubah
Tak ada perubahan yang menyapa

Seorang anak manusia termenung
Tak tahu apa yang dipikirkannya
Mungkinkah mengadu nasib
Ataupun problema hidup yang besar

Desiran ombak menyapu lamunannya
Udara kian masuk ke rongga pernapasan
Memberikan kehangatan lewat hembusan angin
Mentari seakan membakar kulitnya

Menanti sang Surya memancarkan cahaya
Merasakan sesuatu yang berarti
Hanya hidup seperti semu belaka
Harapan pupus di tengah jalan

Tangannya yang kurus bergerak
Memegang ranting yang patah
Menuliskan sesuatu di atas pasir
Tapi semu belaka tak dapat terbaca

Jiwa tak lagi bersuara
Perjuangan akan sia-sia
Jalan hidup seakan sirna
Hawa seakan menusuk jiwa

Tunjukkan yang terbaik Ya Rabb
Tuntunlah jiwa yang telah kaku
Berilah kesejukkan didalamnya
Untuk nencapai rahmatMu

Tidak ada komentar: